Senin, 10 Juni 2013

SejarahPerkembangan IPS di Indonesia



IPS adalah terjemahan dari social studies yang berkembang di Amerika Serikat dan di publikasikan pada tahun 1935 – saekarang (tepatnya pada tanggal 20-30 november) NCSS adalah wadah yang menaungiparaahli –ahli ilmu pengetahuan. IPS dari terjemahan social studies (studisosial)  maksudnya awal yang dibicarakandalam IPS adalah gejala-gejala social  yang ada di masyarakat. Sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.
Definisi tentang “Social Studies” yaitu ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendididkan, kemudian pengertian ini dibakukan “Social Studies” meliputi aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, pisikologi, ilmu geografi, dan filsafat yang dalam praktiknya dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah dan di perguruan tinggi.
Dalam pengertian awal “Social Studies” tersebut diatas terkandung hal-hal sebagai berikut:
1.      Social Studies merupakan turunan dari ilmu-ilmu sosial
2.      Disiplin ini dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan atau pembelajaran, baik pada tingkat  sekolah maupun tingkat pendidikan tinggi.
3.      Aspek-asoek dari masing-masing disiplin ilmu sosial itu perlu diseleksi sesuai dengan tujuan tersebut.

Pada tahun 1940-1960 terjadin tarik menarik antara dua visi Social Studies. Di satu pihak, adanya gerakan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial untuk tujuan citizenship education, yang terus bergulir sampai mencapai tahap yang lebih canggih. Di pihak lain, terus bergulirnya gerakan pemisahan sebagai disiplin ilmu-ilmu sosial yang cenderung memperlemah konsepsi social studies education. Hal tersebut, merupakan dampak dari berbagai penelitian yang dirancang untuk mempengaruhi kurikulum sekolah, terutama yang berkenaan dengan pengertian dan sikap siswa. 
Pada tahun 1955 terjadi terobosan besar (Barr,dkk 1977:37) yaitu berupa inovasi Maurice Hunt dan Lawrence Metcalf yang mencoba cara baru dalam mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan ilmusosialuntuktujuanCitizenship education.

Jika dilihat dari Visi misi dan strateginya, Barr, dkk. (1978:1917) Social Studies telah dan dapat dikembangkan dalam tiga tradisi, yaitu:
1.      Social Studies Taught as Citizenship Transmission. (Ilmu Sosial yang terintegrasi sebagai Ilmu Kewarganegaraan)
2.      Social Studies Taught as Social Science. (Ilmu Sosial sebagai disiplin ilmu yang terpisah)
3.      Social Studies Taught as Reflective Inquiry. (Ilmu Sosial sebagai ladang ilmu pengetahuan yang bersifat melatih kepekaan terhadap gejala sosial yang terjadi di sekitar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar